Judul: Surat
Kecil Untuk Tuhan
Pengarang :
Agnes Davonar
Tahun terbit :
Agustus 2008
Tebal buku : 228 halamanGita Sesa Wanda Cantika atau yang biasa dipanggil Keke adalah gadis kecil berusia 13 tahun yang pintar dan aktif mengikuti semua kegiatan di sekolah , Keke tinggal dengan Ayahnya yaitu pak Joddy Tri Aprianto yang bijaksana dan sabar serta kedua kakaknya yang selalu setia. Awalnya ia hidup bahagia dengan keluarganya, meski sempat merasa sedih karena perceraian kedua orang tuanya. Hingga suatu hari, Keke mengalami sakit mata yang ternyata bukan sakit mata biasa, bukan pula sinus, tetapi itu adalah kanker ganas, kanker jaringan lunak. Keke didampingi ayah tercinta dan kedua kakaknya melakukan pengobatan, dari pengobatan alternatif, operasi, sampai kemoterapi sudah dilakukannya. Tapi akhirnya Tuhan lebih sayang kepada Keke, tanggal 25 Desember 2006 Keke menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 12 malam.
Novel Surat Kecil Untuk Tuhan ini menceritakan secara lengkap serta terperinci perjalanan dan perjuangan hidup Keke yang sabar dan pantang menyerah melawan penyakit kanker jaringan lunak pertama kali di Indonesia . Terlebih cara penulis menyampaikan cerita Keke tersebut dengan jelas menggambarkan setiap kisah-kisah Gitta yang penuh misteri, dari kebahagian, kesedihan, senyuman dan air mata. Hal itu membuat para pembaca akan dengan mudah mengerti hingga larut dalam cerita seperti benar-benar telah mengenal Keke yang tangguh dengan begitu dekat . Hanya saja di antaranya kata-kata penulis dalam novel kadang membuat pembaca berimajinasi lain dalam menafsirkan kata-kata kiasan penulis.
SURAT KECIL UNTUK TUHAN
Tuhan . . .
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan didunia ini
Tuhan .
. .
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku terjadi pada orang lain
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku terjadi pada orang lain
Tuhan .
. .
Bolehkan aku menulis surat kecil untuk-Mu
Bolehkan aku menulis surat kecil untuk-Mu
Tuhan .
. .
Bolehkah aku memohon satu hal kecil untuk-Mu
Bolehkah aku memohon satu hal kecil untuk-Mu
Tuhan .
. .
Biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya
Biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya
Tuhan .
. .
Izinkanlah rambutku kembali tumbuh agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya
Izinkanlah rambutku kembali tumbuh agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya
Tuhan .
. .
Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bias memberikan kebahagiaan kepada ayah dan sahabat-sahabatku
Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bias memberikan kebahagiaan kepada ayah dan sahabat-sahabatku
Tuhan .
. .
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidup kepada siapapun yang mengenalku
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidup kepada siapapun yang mengenalku
Tuhan .
. .
Surat kecilku ini
Adalah surat terakhir dalam hidupku
Surat kecilku ini
Adalah surat terakhir dalam hidupku
Andai
aku bisa kembali . . .
Ke dunia yang Kau berikan padaku
Ke dunia yang Kau berikan padaku
Itulah untaian kata
yang tertera dalam surat kecilnya kepada Tuhan. Agnes Davonar, yang lebih
dikenal sebagai cerpenis online mendapat kesempatan untuk menuangkan kisah
nyata gadis kecil ini dalam sebentuk karya sastra.
Buku ini cocok dibaca oleh semua umur karena
banyak pelajaran dan keteladanan yang dapat kita ambil dari novel ini . Manfaat
setelah membaca buku ini adalah kita menjadi mengerti kembali bahwa segala
cobaan yang diberikan Tuhan adalah sebuah keharusan yang harus dijalankan
dengan bersyukur dan beriman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar