Judul Buku : Tentang Kamu
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Republika Penerbit
Tahun Terbit : 2017 (Cetakan X)
Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu,
itu adalah salah satu anugerah terbesar hidupku.
Cinta memang tidak
perlu ditemukan,
cintalah yang akan menemukan kita.
Terima kasih. Nasihat lama itu benar sekali,
aku tidak akan menangis karena sesuatu telah berakhir,
tapi aku akan tersenyum karena sesuatu itu pernah terjadi.
Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi.
Semua akan berlalu. Seperti sungai yang mengalir.
Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan.
Novel “Tentang Kamu” memiliki tokoh
utama dengan nama yang unik, Zaman. Lengkapnya Zaman Zulkarnaen. Zaman adalah
seorang lulusan master hukum di Oxford University. Ia bekerja sebagai associate
di firma hukum Thompson & Co., firma hukum di bidang Elder Law yang
menjadi legendaris karena prinsip serta komitmen yang dipegangnya.
Hingga suatu hari, ia dipanggil oleh
atasannya untuk menuntaskan sebuah kasus dari kliennya. Kasus ini merupakan
permasalahan harta warisan yang ditinggalkan oleh kliennya yang baru saja
meninggal. Usut punya usut, harta warisan yang ditinggalkan oleh kliennya ini
jumlahnya begitu besar yaitu 1% saham perusahaan besar yang dalam kurs
poundsterling senilai satu miliar poundsterling atau dalam kurs rupiah setara
dengan 19 triliun rupiah. Dan ternyata, kliennya ini bernama Sri Ningsih
berkewarganegaraan dengan Zaman yaitu Indonesia.
Sayangnya, data diri Sri Ningsih begitu
sulit untuk ditemukan. Bahkan surat wasiatnya pun tidak ada. Sehingga sulit
untuk mencari siapa ahli pewarisnya yang berhak menerima warisannya. Sri
Ningsih hanya meninggalkan sedikit barang, dan yang bisa membantu Zaman
menuntaskan kasus Sri Ningsih hanyalah sebuah diari yang ditulis oleh tangan
Sri Ningsih sendiri diberikan oleh Aimee pengurus panti yang mendapat
kepercayaan dari Sri Ningsih untuk menghubungi kantor pengacara apabila dia
meninggal dan menyimpan diary Sri Ningsih sebelum ia kehilangan kesadaran.
Diary yang menjadi kompas bagi Zaman
untuk melangkah, diary tersebut berisi 5 bagian. Sri menuliskan bagian ini
dengan kata juz. Juz pertama tentang kesabaran. Di sini kita akan menyaksikan
masa kecil Sri Ningsih yang penuh dengan keharuan yang dimulai 1946 sampai
1960. Zaman akan mulai menjelajahi Pulau Bungi yang ada di Sumbawa. Tidak jauh
dengan kata pantai, perahu dan ikan.
Peristiwa besar yang akan menguji kesabaran pembaca akan terasa pada bagian ini. Juz kedua adalah persabatan. Melalui rangkaian kisah yang panjang bermula pada 1961-1966 kita akan merasakan persahabatan indah yang berubah hanya karena kedengkian yang begitu dalam. Kisah Sri pada tahun ini akan mengajak kita merasakan gejolak politik Indonesia pada masa itu dari partai komunis.
Juz ketiga adalah keteguhan hati. Kisah yang berlangsung pada 1967-1979 akan membuat kita termotivasi dengan semangat yang digambarkan Ningsih. Di sinilah kita akan melihat sejarah Jakarta tempoe doeloe seperti monas yang dikelilingi rumput-rumput, kerbau-kerbau yang berseliweran, ungkapan pedagang kaki lima, sewa kost 200 rupiah, dll. Mana pas bagian ini disinggung-singgung pula yang namanya ojek online,hehe. Nah, keteguhan hati Ningsih akan ditempa disini, karena disini ia akan belajar berbisnis hingga akhirnya memiliki perusahaan. Hingga akhirnya terjawab pertanyaan mengapa ia memiliki 1% saham perusahaan besar
Juz keempat adalah Cinta, “Mencintaimu telah memberikanku keberanian, dan dicintai olehmu begitu dalam telah memberikanku kekuatan. Terima kasih. Aku tidak akan menangis sedih karena semua berakhir, aku akan tersenyum karena semua hal itu pernah terjadi.” Saat ini kita diajak melihat sisi lain dari sosok Sri sebelumnya. Kisah cinta Sri dengan seorang pria keturunan Turki bernama Hakan akan membangkitkan rasa yang sangat campur aduk bagi pembacanya. Rasa suka-duka, haru serta tawa akan menghiasi kisah yang berlangsung pada 1980-1999 di London. Sederhana tapi manis sekali.
Juz terakhir novel ini mengisahkan tentang memeluk semua rasa sakit. Sri akhirnya bisa menerima dengan lapang segala kejadian yang menimpa dirinya. Diceritakan bagaiamana Sri dari Londo tiba-tiba ke Paris dan akhirnya meninggal di Panti Jompo. Dan di beberapa bagian diceritakan selintas masa lalu seorang Zaman yang penuh dengan kepedihan, ia ingin belajar seperti Sri Ningsih untuk berdamai dengan siapa pun tetapi ternyata ia tidak bisa untuk kasusnya.
Novel karya ke 28 dari 33 yang ditulis
oleh Tere Liye ini menggunakan alur maju mundur artinya dalam cerita terjadi
flashback ke masa lalu dan kejadian masa datang. Dimana perjalanan Zaman yang
menelusuri potongan-potongan cerita hidup Sri Ningsih dari masa kecil hingga
akhir hayatnya demi menemukan ahli waris dari harta yang ditinggalkannya.
Banyak tema di bahas dalam buku ini sehingga dekat dengan pembaca. Kita bisa
memposisikan dirinya sebagai tokoh utama yang jatuh cinta, yang hidupnya penuh
ujian dan menempatkan diri juga sebagai tokoh dalam karya tersebut. karena
karakter-karakter tokoh di novel ini terasa nyata.
Novel Tentang Kamu menggunakan sudut
pandang orang ketiga. Biasanya memang sudut pandang orang pertama yang lebih
bisa mendapati ‘feel’nya. Tapi, sekali lagi, inilah Tere Liye, penulis
yang sangat piawai dalam merangkai tulisan-tulisannya. Walaupun memakai sudut
pandang orang ketiga, pembaca tetap bisa mendapati feel yang mendalam.
Karena Tere Liye menuliskannya dengan penjabaran yang sangat detail.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar